Pasca diberlakukannya Perpres Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program reformasi birokrasi. Peraturan tersebut menargetkan tercapaianya tiga sasaran utama, yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan pelayanan publik. Untuk menindaklanjuti proses akselerasi pencapaian sasaran tersebut, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi mengeluarkan peraturan Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) untuk seluruh lingkungan instansi pemerintah.
Mencermati dari amanah peraturan di atas, maka dapat dipahami bahwa predikat menuju WBK sejatinya adalah suatu satuan kerja yang memenuhi prinsip-prinsip manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. Adapun predikat menuju WBBM dipahami sebagai pencapaian suatu unit kerja/satuan kerja yang sebelumnya telah memeperoleh predikat WBK dan memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
Seiring dengan tuntutan tersebut, setiap instansi pemerintah harus melakukan sejumlah aksi tak terkecuali dengan UIN Ar-Raniry sebagai salah satu institusi pendidikan di Aceh dimana kiprahnya sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat Aceh baik yang berdomisili di Aceh maupun di luar negeri menuju perubahan yang hakiki. Ketika makna perubahan sarat dengan miss perseption atau mengalami multi tafsir dengan gaya dan pola pikir yang berbeda, saat itulah isu perubahan tersebut menjadi kekhawatiran organisasi dalam rangka menuju predikat WBK dan WBBM. Lantas seperti apa pemahaman manajemen perubahan sebenarnya?
Sesuai dengan situasi perkembangan UIN Ar-Raniry saat ini, tepatnya manajemen perubahan dapat dipahami sebagai proses yang berlangsung secara sustinable - seakan tak pernah berhenti - untuk memperbaharui kinerja organisasi berkenaan dengan arah, struktur, dan kemampuan pengelola untuk melayani berbagai kebutuhan pelanggan pendidikan yang selalu berubah baik dari dimensi market share, costumer, dan pekerja itu sendiri.
Berdasarkan statement di atas, manajemen perubahan niscaya fokus pada kinerja organisasi yang dipengaruhi oleh seperangkat komponen organisasi yang siap menerima mekanisme perubahan dengan ragam dan karakteristiknya. Aktivitas manajemen perubahan hendaknya diwujudkan dengan pijakan pada Perpres dan Permen di atas sesuai dengan prinsip implementasi perubahan berikut;
Suatu perubahan tidak akan terjadi hanya dengan kasat mata. Tak akan mungkin perubahan itu nyata bila pelaku perubahan masih menerapkan pola ‘suka telat dan suka lambat’, dimana sifat tersebut tidak mencerminkan ASN yang baik. Setiap saat pola pikir ASN harus diupgrade dengan menerapkan pola kedisplinan dalam bekerja, menghargai waktu, tidak menyia-yiakan kesempatan, menunggu giliran, dan memberi kesempatan kepada pegawai lain untuk peningkatan karir dan kesejahteraan.
Peningkatan kedisplinan dapat dimulai dari jajaran tertinggi sampai level pimpinan kelas bawah, sehingga berefek pada kualitas pelayanan yang mengedepankan aspek disiplin. Kondisi seperti ini tentunya tidaklah mudah, karena dibutuhkan ketulusan dan keikhlasan dari pelaku disiplin itu sendiri ketika berbenturan dengan kepentingan pribadi dan golongan.
Kerjasama Tim
Implementasi wujud perubahan tidak akan bermakna bila pelaku perubahan hanya dilakukan oleh orang pribadi. Meskipun pada prinsipnya objek utama dari pelaku perubahan itu dimulai dari diri sendiri. Realisasi WBBM membutuhkan kerjasama tim yang solid dan harmonis. Acapkali pencapaian suatu tujuan organisasi sering gagal hanya disebabkan oleh karakter atau perilaku individu yang tidak relevan dengan keinginan organisasi. Kerjasama tim ibarat lingkup kekeluargaan yang dibentuk sehingga memudahkan dalam mewujudkan suatu perubahan.
Kerjasama tim tidak akan terwujud apabila anggota organisasi kehilangan signal komunikasi. Artinya, begitu pentingnya komunikasi dalam suatu organisasi. Intinya, setiap pegawai yang terlibat dalam suatu instansi pemerintah harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan berbagai level manajemen, baik sesama pegawai, atasan, maupun bawahan. Dengan demikian, terbentuklah suatu kerjasama yang baik, semua pegawai sama-sama bekerja meskipun dengan gaya dan metode kerja yang berbeda.
Memanfaatkan Fungsi Teknologi
Perubahan sangat identik dengan teknologi. Perubahan menuju predikat WBBM sangat menghendaki pada penguasaan teknologi yang harus dikuasai oleh seluruh perangkat organisasi. Kehadiran teknologi telah memberikan sejumlah kemudahan dan kemurahan, efektivitas, dan efesiensi kerja yang berdampak pada kualitas pelayanan. Dengan memahami manfaat dari fungsi teknologi diharapkan seluruh ASN yang bekerja pada UIN Ar-Raniry dapat meningkatkan produktivitas dan kinerjanya sesuai harapan, tujuan, dan tridharma perguruan tinggi. Sehingga tidak menjadikan teknologi itu sebagai elemen yang tabu, mahal, berkelas, bergaya, dan boros. Akan tetapi memaknai teknologi itu sebagai sarana untuk pencapaian tujuan kerja secara objektif, efektif, dan efesien.
Action Oriented
Perubahan itu butuh aksi, solusi, bukan janji. Ketika pelaku perubahan mengutarakan paparan ide dan teori, realitasnya perubahan tersebut sesungguhnya masih wacana dan rencana yang sedang dikemas rapi. Tetap saja perubahan itu belum terwujud. Mewujudkan perubahan yang berorientasi pada aksi dibutuhkan sejumlah stratejik manajemen yang penuh pertimbangan dan kematangan tanpa harus mengorbankan SDM. Strategi dan tindakan sangat penting dalam menciptakan perubahan. Strategi berorientasi pada perubahan yang kontinu dan bersifat terobosan.
Strategi tindakan adalah strategi yang inovasi dan dilandaskan pada tata cara berpikir entrepreneur dengan semangat keikhlasan. Terdapat sejumlah pertimbangan dalam melakukan tindakan perubahan antara lain: tidak mengabaikan strategi, bertindak cerdik dan tekun, mewarnai perubahan dengan mimpi besar, menumbuhkan kesadaran bahwa setiap awal pasti sulit, mengapresiasi para pelaku perubahan, berorientasi bisnis, dan menghilangkan pemikiran da n bisikan yang salah.
Rekrut SDM Yang Cerdas
Hampir setiap kemajuan dan keunggulan suatu organisasi didukung oleh pekerja-pekerja yang terampil, kreatif, produktif, profesional, dan ulet. Kesuksesan tersebut sangat sedikit dimainkan oleh peran top manager. Mayoritas top manager cenderung menggunakan power dan influencenya untuk mereduksi sejumlah potensi pegawai untuk mengatasi dan menyelesaikan suatu pekerjaan agar berjalan lancar sesuai arah, visi, dan misi organisasi. Tetapi tidak sedikit dari SDM pegawai tersebut yang menyimpang dengan arah, visi, dan misi organisasi.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa komponen yang mempengaruhi, di antaranya: rekrutmen pegawai yang tidak menerapkan prinsip SWOT analyses, penempatan pegawai yang tidak relevan dengan disiplin ilmu dan keahlian, remunerasi yang tidak akurat, menerapkan pola special one effect, style kepemimpinan yang diktator/otoriter, dan mengedepankan kepentingan pribadi serta golongan dalam setiap dimensi kegiatan.
Adapun prinsip perubahan menuju predikat WBBM menghendaki pada ASN dengan SDM yang cerdas dan profesional yang dimiliki oleh setiap instansi dengan prinsip bekerja untuk keutuhan organisasi dan bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan. Sejatinya, lingkungan instansi pemerintah merupakan kumpulan orang-orang yang bersih dan dipercaya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa memilih dan memihak, tidak ada yang dibedakan antara satu dengan lainnya sehingga substansinya tidak bisa disamakan dengan parpol atau perwakilan lintas parpol.
Mengubah Mind Set
Berubah itu baik. Sepertinya kalimat tersebut harus sering diingat dan disampaikan kepada lainnya ketika seseorang bertekad untuk melakukan perubahan. Namun belum tentu semua perubahan itu baik. Berkaitan dengan perubahan menuju WBBM, ada baiknya seluruh komponen ASN khususnya di UIN Ar-Raniry segera merubah mind set dalam bentuk paradigma yang positif.
Setiap pelaku perubahan harus mempertimbangan prinsip perjuangan, pegorbanan, ketulusan, keikhlasan sebelum aktifitas tersebut dilakukan atau tidak sama sekali. Tidak ada salahnya, melakukan perbandingan awal untuk menemukan sejumlah alternatif baik dalam bentuk jenis dan pola perubahan pada sejumlah wilayah atau lokasi yang diyakini telah terjadi peristiwa perubahan dan memberi pengaruh signifikan bagi perkembangan mutu organsasi.
Menciptakan Keunggulan
Strategi tindakan adalah strategi yang inovasi dan dilandaskan pada tata cara berpikir entrepreneur dengan semangat keikhlasan. Terdapat sejumlah pertimbangan dalam melakukan tindakan perubahan antara lain: tidak mengabaikan strategi, bertindak cerdik dan tekun, mewarnai perubahan dengan mimpi besar, menumbuhkan kesadaran bahwa setiap awal pasti sulit, mengapresiasi para pelaku perubahan, berorientasi bisnis, dan menghilangkan pemikiran da n bisikan yang salah.
Keunggulan merupakan produk yang dihasilkan oleh suatu manufactur atau perusahaan/lembaga/organisasi yang telah memperoleh pengakuan dari masyarakat. Setidaknya, dalam keunggulan tersebut mengandung aspek WoM effect. Dalam konteks ini, setiap pelanggan akan melakukan sharing pengalaman kepada pelanggan lainnya terkait dengan keunggulan yang didapatkan dari suatu instansi atau organisasi. Pengaruh ini hanya dirasakan oleh pelanggan ketika pelanggan tersebut sedang dilayani oleh pekerja yang bertugas memberikan jasa layanan.
Begitu pula halnya dengan instansi pendidikan UIN Ar-Raniry akan dikenal oleh bangsa lain ketika UIN Ar-Raniry telah mampu menciptakan ragam keunggulan dengan karakteristiknya sebagai kampus Islam yang produktif dengan karya-karya dosen yang monumental, serapan alumni di berbagai perusahaan dan lembaga ternama, potensi SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang hitrogen dengan lulusan dari perguruan tinggi yang terkreditasi, dan lain sebagainya. Dengan semangat kerja yang tinggi, sudah selayaknya ASN yang bertugas pada UIN Ar-Raniry terdepan dalam prestasi, tercepat dalam birokrasi, terkini dalam informasi, dan terbaik dalam menghasilkan alumni.
0 Comments