Sitemap

 [sitemap]

Post a Comment

1 Comments

Unknown said…
Dalam film ini menceritakan atau menggambarkan kehidupan ala anak pasantren dengan kisah unit, konyol, cinta dan persahabatan di pasantren yang tidak banyak diketahui orang dalam pasantren tersebut.
Di dalam film ini saya cukup mengagumi karena ke empat seorang santriwati ini pertama tidak pernah mengenal dengan kata persahabatan, hingga seiringnya waktu ke empat santriwati ini menjadi akrab seperti seorang sahabat semati dalam hal apa pun yang terjadi pada ke empat santriwati tersebut.
Film ini juga merangkul hati masyarakat serta mencerahkan anak-anak yang baru mengenal lingkungan luar, bahkan menurut mereka tempat itu (pasantren) bukan yang tepat bagi mereka, tetapi mereka hanya bisa mengikuti kemauan orang tua masing-masing biar pun mereka tidak menyenangi tempat tersebut. Keempat santriwati ini beberapa kali mencoba keluar atau kabur dari pasantren dengan berbagai cara. Hingga mulai kabur dengan menggunakan mobil pengangkut sayur hingga berpura-pura sakit. Tapi takdir membawa mereka kembali ke pasantren itu.
Keempat seorang santriwati ini pun akan terus berusaha memantapkan hatinya untuk bisa menjalani hari-harinya untuk tinggal atau hidup menjalani kehidupan pasantren yang penuh dengan bermacam konflik yang di hadapi keempat santriwati tersebut, mulai dari persahabatan mereka menjadi berantakan tetapi mereka tidak pernah putus asa apa pun yang terjadi terhadap mereka.
Menurut saya dalam film ini kalau kita mencintai segala sesuatu karena Allah, maka kita tidak pernah mengenal dengan namanya sebuah kekecewaan ataupun dengan namanya sakit hati, film ini juga memiliki cinta kekeluargaan yang begitu harmonis, persahabatan mereka yang begitu kuat dalam hal apa pun, sehingga keempat santriwati ini bisa menempuh pendidikan pasantren biar pun dengan bermacam konflik.
Menurut saya itulah komentar serta masukkan dari film tersebut " kalau kita mencintai karena Allah, maka kita tidak akan pernah mengenal dengan namanya sakit hati atau kecewa".