E-Repository Terintegrasi: Teknologi Pendidikan yang Dibutuhkan di Era Revolusi Industri 4.0

REd - Menjajaki perkembangan teknologi pendidikan di era revolusi industri 4.0, institutional repository mutlak diperlukan untuk pengembangan kapasitas layanan khususnya pada aspek pengelolaan perpustakaan. 
Suatu lembaga pendidikan tinggi sudah sewajarnya memiliki teknologi pengelolaan perpustakaan yang canggih sehingga memudahkan mahasiswa dalam aktifitas setiran (cited) untuk penunjang referensinya dalam kegiatan penulisan karya tulis ilmiah. Dikatakan ilmiah, karena suatu karya tulis pada hakikatnya berawal dari kajian ekspolaris terhadap fokus kajian yang sedang digarap, dan biasanya menghabiskan waktu pada tataran pengumpulan sejumlah literasi baik yang sumber dari buku, e-jurnal, media cetak, maupun media elektronik.

Seringkali sejumlah mahasiswa dan juga dosen mengindahkan peran dan fungsi institusional reponsitory dalam aktifitas penelitiannya, padahal dengan peran dan fungsi tersebut memudahkan dirinya dalam mengembangkan pola pikir dan penambahan sejumlah referensi baru sehingga karya tulisnya mengandung konteks kekinian dengan pendekatan Higher Orders Thinking Skill (HOTS). Ketika pembahasan karya tulisnya menggunakan pendekatan metode ini, kebanyakan fellowers dan juga subcribers ikut memviralkan issue karya tulis tersebut sebagai tema yang sedang trend saat ini.

Terlepas dari banyak asumsi yang telah berkembang terkait dengan pentingnya institutional repository pada PTN/PTS, secara pelahan lembaga pendidikan tinggi yang telah menerapkan peran fungsi ini setidaknya sudah melengkapi kebutuhan layanan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan era revolusi industri 4.0. Suatu era yang mengedepankan pola layanan yang serba cepat, efektif, mudah, murah, efesien tempat dan waktu sehingga memberi sejumlah kemudahan dan kemurahan bagi pengguna akhir (ending user) dari sistem layanan tertentu.

Fungsi Institutional Repository Bagi PTN/PTS


Dewasa ini, hampir seluruh Perpustakaan Universitas terkemuka di dunia sedang berlomba-lomba membangun repositori institusi dengan sistem digital. Institutional repository merupakan wadah yang digunakan untuk mengelola dan menyebarkan karya ilmiah mahasiswa, dosen, dan peneliti dalam format digital. Dengan hadirnya sistem digital ini, karya tulis seseorang dengan mudah didigitalisasikan dengan pendekatan elektronik. Sebuah karya tulis yang mudah didapati dan bisa diakses di seluruh dunia hanya dengan menggunakan perangkat smartphone hingga memaksimalkan durasi penulisan suatu karya dalam waktu singkat.

Banyak penulis terkenal di polanet bumi ini yang mampu menyelesaikan sebuah tulisan dalam limit waktu yang sangat singkat. Betapa mudahnya mereka mampu menghasilkan tulisan produktif dengan tema yang menarik, HOTS, trend dengan kondisi terkini, dengan kualitas tulisan yang bebas dari unsur plagiarism. Sebuah karya tulis yang fantastik dan monumental dan dihasilkan hanya menggunakan waktu yang sangat singkat. Meskipun mereka menggunakan sistem teknologi menulis yang canggih namun tetap saja karya tulis tersebut tidak akan terexspose dengan baik tanpa pendekatan institutional repository

Di antara fungsinya, institutional repository merupakan sekumpulan software yang digunakan untuk menunjang kinerja dari suatu aplikasi, program, dan sebagainya yang terdapat pada website tertentu untuk mendapat kinerja yang lebih baik dari sistem operasi. Sebagai penunjang sejumlah paket software tersebut, repository membutuhkan server mirror sebagai penyedia file repository, CD/.DVD, dan media penyimpanan lainnya dengan kapasitas simpanan yang memadai untuk suatu sistem operasi. Hal ini bertujuan agar seluruh meta data tidak tercampur dengan meta data lainnya.


Ditinjau dari aspek pengelolaan, institutional repository berfungsi sebagai sekumpulan data dan dokumen penting lainnya yang memiliki nilai tinggi terhadap keberlangsungan institusi pendidikan. Ketersedian data dan dokumen tersebut menjadi suatu keharusan dan didokumentasikan dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, manajemen pengelolaan institutional repository membutuhkan perencanaan yang matang dan serius dari unsur manajerial. Kehadirannya menjadi suatu keniscayaan yang layak dimiliki oleh setiap institusi pendidikan tingkat tinggi dan mampu memberikan layanan efektif bagi pengguna dan pemustaka.

Institutional Repository Satu Untuk Semua


Sistem operasi institutional repository menghendaki adanya linieritas dan sustinabilitas sistem operasi aplikasi dari satu instansi dengan instansi lainnya dalam satu satuan kerja dan bertumpu pada unit pengelolaan yang dikelola secara integral. Teknologi ini mampu memberi sejumlah kemudahan kepada pengguna, seperti pengurusan kartu bebas perpustakaan, surat keterangan telah menguppload karya tulis (S1, S2, S3, dan Peneliti), surat keterangan pengambilan ijazah/transkrip nilai, dan lain sebagainya. Selain itu, data yang telah diuppload oleh pengguna juga dapat diakses oleh pengguna lainnya yang mencari sejumlah sumber informasi dan referensi, serta teknik pengumpulan data penelitian sebagai kebutuhannya. Dalam konsisi seperti ini, pihak pengelola perpustakaan PTN/PTS harus mampu memberikan kemudahan terkait dengan kebutuhan pelanggan atau pemustaka.

Beranjak dari kemajuan yang telah dilakukan oleh sejumlah Universitas hebat dunia, pengalaman membuktikan bahwa terdapat sejumlah advantages bagi pengguna dan pemustaka terkait dengan fasilitas institutional repository yang dimiliki, di antaranya mampu menjangkau sejumlah jurnal yang berlangganan dan juga buku-buku monumental yang dimiliki oleh berbagai Universitas top di dunia. Dengan konsep 'satu untuk semua', pengembang perpustakaan digital PTN/PTS dapat menjalin kerjasama yang baik terkait dengan penguatan kapasitas layanan di lingkungan perpustakaan.

Post a Comment

0 Comments