Transfer Study (Prodi/Jurusan/Fakultas) Why Not ?
REd - Menggali potensi diri pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sama halnya dengan bercermin di depan kaca yang lazim dilakukan oleh sejumlah orang. Kebanyakan calon mahasiswa belum mengetahui seberapa besar keinginannya untuk menjadi manusia produktif di masa depan. Banyak hal yang harus dipahami oleh seorang calon mahasiswa sebelum melakukan registrasi awal pada PTN tertentu baik di Aceh, luar Aceh atau bahkan luar negeri. Sebenarnya tidak salah, seorang calon mahasiswa berkeinginan untuk kuliah pada PTN tertentu dengan dalih dekat dengan tempat tinggal, mudah dijangkau, dan tentunya dekat dengan sanak famili (orang tua)
Namun di sini lain, terdapat sejumlah alasan spesifik terkait dengan pilihan PTN yang akan mengarahkannya menjadi sosok manusia yang bertaqwa kepada Allah Swt, bermartabat, berintegritas, profesional, agamis, jujur, dan berwibawa. Realitas di kalangan mahasiswa on going membukitikan bahwa hampir mendekati angka 20% di setiap tahunnya, mahasiswa tersebut "galau" terhadap Program Studi/Jurusan yang telah dipilihnya, bahkan sudah masuk semester enam sekalipun mereka belum mengetahui arah tujuan pekerjaan pasca studi di PTN/PTS nantinya. Tentunya, aspek ini menjadi renungan bagi calon mahasiswa atau wali/orang tua selaku pembiaya tunggal terhadap kegiatan pendidikan dan pengajaran di PTN/PTS
Mengejar Cita-Cita
Pada prinsipnya, seseorang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Universitas (Institut, Sekolah Tinggi, atau Akademi) merupakan kumpulan orang pilihan dan unggul di masyarakat dengan serba keterbatasannya telah mampu mempertahankan prestasinya sehingga menyandang status sebagai mahasiswa. Dengan status tersebut, negara memanggilnya dengan sebutan "insan intelektual" - sebuah sebutan yang melampaui kasta masyarakat - selama masih menyandang status sebagai mahasiswa. Ketika mahasiswa tersebut telah menyelesaikan pendidikannya maka sebutan insan intelektual pun lekang pada dirinya.
Ternyata, menjadi mahasiswa adalah impian setiap warga negara. Betapa tidak, hasil survey databoks.katadata.co.id mencatat sebanyak 267 juta penduduk Indonesia saat ini, tidak semuanya memperoleh kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan tinggi, hal ini tentunya dilatarbelakangi oleh banyak faktor yang mempengaruhinya.
Anda adalah salah seorang dari angka 267 Juta itu. Sudahkan Anda menyimpan sosok figur masa depan yang layak Anda teladani. Sudahkah Anda mempotret alur profesi yang menjadi bidang karir masa depan Anda. Anda harus mampu menjawabnya dengan jiwa yang tenang dan santai. Lihatlah di sekitar Anda, betapa banyak kondisi dan situasi yang harus dibenah, semuanya butuh perbaikan meskipun agak pelan tapi pasti. Betapa banyak pelanggaran yang kerap terjadi dan dilakukan oleh orang atau bahkan orang tua kita sendiri yang sudah kita kenal bahkan pelanggaran lainnya yang terjadi di luar batas kesadaran kita yang seharusnya hal tersebut harus segera diperbaiki. Bila Anda telah melihat dengan cahaya mata yang terang, untuk itulah PTN datang menyelamatkan Anda dan menuntunmu menjadi agent of change for your future carier and spirituality.
9 Tahun waktu yang sangat singkat, tentu saja setiap guru telah mewariskan banyak hal yang dapat dijadikan pegangan dan sandaran terhadap bakat dan minat yang dimiliki oleh calon mahasiswa. Ketika bakat dan minat itu bukan "palsu" maka dengan mudah calon mahasiswa menentukan pilihan studinya demi masa depan karirnya. Sebaliknya mereka yang belum mampu mengenal bakat dan minat jati dirinya, selamanya ia menjadi korban dari PTN itu sendiri.
Lihat Grade Akreditasi
Mutu PTN sangat dipengaruhi oleh kompetensi manajerial, manajemen dan tata kelola organisasi, teknologi yang digunakan, kualitas pelayanan, minimalisasi resiko ketidakpastian, dan kompetensi aparatur. Seluruh indikator tersebut mengacu pada kualitas organisasi/lembaga pendidikan yang telah menempuh proses penilaian jangka panjang oleh Pemerintah sehingga membedakan antara satu lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan lainnya. Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menjadi acuan utama calon mahasiswa dalam menentukan pilihan pada Prodi atau Jurusan PTN yang dituju.
Prodi atau Jurusan yang tidak melakukan perpanjangan akreditasi ataupun memiliki nilai akreditasi C (kecuali Program Studi yang baru memiliki izin operasional dari Pemerintah) akan beresiko bagi mahasiwa dengan segala konsekuensinya, ijazahnya tidak bisa digunakan untuk mengikuti ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Poin akreditasi menjadi standar pilihan utama calon mahasiswa, karena aspek utama yang menentukan Prodi/Jurusan tersebut unggul dengan Prodi/Jurusan lainnya adalah pada accreditation point. Dengan demikian, terjawablah sudah bahwa PTN yang unggul itu bukan karena letaknya yang strategis atau berlokasi di pusat ibukota, pusat kota, dsb. Akan tetapi. aspek pentingnya terletak pada grade akreditasi baik PTN maupun PTS.
Local Wisdom (Kearifan Lokal)
Lembaga pendidikan di PTN/PTS memiliki karakteristik tersendiri dalam mengarahkan outputnya menjadi alumni yang bertaqwa kepada Allah Swt, agamis, jujur, handal, produktif, dan siap digunakan keilmuannya untuk masing-masing pasar kerja. Budaya pendidikan dan pelayanan yang diberikan oleh PTN/PTS menjadi patron bagi calon mahasiswa baru dalam menentukan pilihan Prodi/Jurusan. Ada baiknya memaksimalkan waktu senggang yang ada untuk mengakses sejumlah informasi tentang situasi terkini yang berkembang pada PTN/PTS tertentu sehingga menimbulkan pemahaman sempurna terkait dengan budaya kerja, komunikasi sosial, dan karakteristik dari masing-masing PTS/PTS.
Lengkapi deskripsi penelusuran Anda dengan mengakses situs resmi PTN/PTS atau menghubungi group media sosial Anda untuk memperoleh informasi terkini terkait dengan pilihan Prodi/Jurusan PTN/PTS yang akan dituju. Dalam konteks ini, biasanya setiap penerimaan mahasiswa baru, PTN/PTS sudah menyediakan sejumlah leaflet, banner, dan flyer untuk dibagikan secara gratis sehingga calon mahasiswa baru dengan leluasa mengkonsumsinya dengan baik dan benar.
Kenali Potensi Dosen dan Karyawan PTN/PTS
Tahapan ini terkesan sangat impossible, meskipun demikian tahapan ini memiliki pengaruh besar terhadap kualitas yang dimiliki oleh PTN/PTS. Dikatakan Perguruan Tinggi yang bermutu disebabkan oleh unjuk kinerja Dosen (tenaga pendidik) atau Karyawan (tenaga kependidikan) yang memiliki potensi luar biasa sehingga mampu mewujudkan peringkat akreditasi yang baik atau terakreditasi "A". Kualitas Dosen yang bermutu di era revolusi industri 4.0 ditandai dengan jumlah setiran (cite) dari hasil publikasi karya ilmiahnya. Jadi, Dosen yang bermutu itu bukan karena wajahnya yang ganteng atau cantik, akan tetapi sering aktif di seminar nasional atau konfrensi internasional yang bertindak sebagai narasumber atau pemateri.
Di sini lain, juga bisa dilihat pada keterlibatannya dalam kegiatan penelitian. Seperti, keterlibatannya sebagai editor atau reviewer pada lembaga jurnal yang bereputasi baik nasional maupun internasional. Nah.. Bagi Anda yang memiliki cita-cita menjadi Dosen, dari sekarang menulis terus sebanyak-banyaknya dengan niat yang bersih dan hindari tindakan plagiarism. Adapun untuk mengetahui mutu atau kualitas Karyawan pada PTN/PTS tertentu dapat dilihat dari jenis pelayanan yang diberikan, selanjutnya dari sikap dan budaya kerja yang diterapkan di lingkungan kerja. Meskipun agak sulit diamati, namun Anda bisa melihat jenis dan bentuk laporan kerja yang ditampilkan di website. Bila Anda menemukan banyak kekeliruan dan kesalahan di dalamnya, hal itu dapat dikategorikan bahwa pelayanan dan budaya kerja yang diterapkan belum baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh rekrutmen karyawan yang tidak berlandaskan keilmuan sehingga berdampak pada kualitas pelayanan yang tidak memuaskan.
Meskpun masih banyak aspek lain yang layak ditulis di sini. Namun NotesREd membatasinya dengan indikator yang ada. Setidaknya indikator tersebut mewakili dari aspek lainnya sebagai solusi pemilihan Prodi/Jurusan PTN/PTN yang dituju. Setidaknya mengurangi jumlah mahasiswa yang melakukan transfer studi ke PTN/PTS lain di setiap tahunnya. (zk)
0 Comments